Wednesday, 4 May 2011

Eidelweis Ungu


"Eidelweis Ungu"
Pendakian Massal Lawu 24 Juni 2007

Edelweis bunga abadi, bersemayam di puncak gunung dan kesukaan para dewa. Banyak yang mengidiomkan Edelweis adalah bunga yang tak lekang oleh waktu, abadi. 

Edelweis ungu yang selama ini menjadi ciri khas Gunung Lawu, karena selama ini pula hanya di sana aku dan sohibku bisa melihat langsung dan menjadi saksi akan keberadaan Edelweis Ungu
Sebenarnya warnanya tak lalu ungu seperti warna yang kita kenal, tetapi cenderung merah muda. boleh dibilang cukup Langka, karena Edelweis selama ini berwarna putih (aku lihat di Gede-Pangrango) atau coklat muda (aku lihat di Slamet).

Dan lebih heroik lagi, Edelweis Ungu Lawu tak selalu muncul di saat Edelweis lain ada. Dan jika kita beruntung bisa melihatnya
seperti yang aku dan ichal temui saat pendakian massal (pendakian pertamaku) ke gunung Lawu (3265 mdpl), bunga abadi ini akan berada di tempat yang kadang sulit di jangkau, misalnya di lereng jurang. Dan dia berada di tengah rimbunnya Edelweis warna kebanyakan sebagai pelindungnya, hingga tak sembarang mata bisa melihatnya. Tersamar istilahnya. tetapi betapa beruntungnya kami saat menemukannya terselip diantara tanaman berdaun lebar yang sering kita temui jika naik gunung..

Eidelweis putih Anaphalis javanica
Gunung Gede 15 Mei 2011
Edelweis memang layak di rindukan tanpa menjamahnya. Dan Gunung Lawu mampu memberikan tetes air penyejuk dahaga kerinduan. dan bagi yang beruntung kan menjumpai bunga langka ini..

Sebagai tambahan, di dekat puncak Lawu Hargo Dalem ada sebuah tempat yang di namai Pasar Setan atau Pasar Dieng. Dan uniknya, kata para penjaga gunung, pasar Dieng hanya bisa di lihat secara gaib ( masak sih? ). Dan disekitar Hargo Dalem ini banyak terdapat bangunan dari seng yang dapat digunakan untuk bermalam dan berlindung dari hujan dan angin. Terdapat warung makanan dan minuman yang sangat membantu bagi pendaki dan pejiarah yang kelelahan, lapar, dan kedinginan. Inilah keunikan Gunung Lawu dengan ketinggian 3.265 mdpl, terdapat warung di dekat puncaknya.

Sementara pasar dieng atau pasar setan sendiri berupa prasasti batu yang berblok - blok. Kata orang pula, pasar Dieng akan memberikan berkah bagi para pejiarah yang percaya. Bila berada ditempat ini kemudian secara tiba - tiba kita mendengar suara "mau beli apa dik?" maka segeralah membuang uang terserah dalam jumlah berapapun, lalu petiklah daun atau rumput seolah - olah kita berbelanja, maka sekonyong - konyong kita akan memperoleh kembalian uang dalam jumlah yang sangat banyak. Inilah mistis bagi yang percaya. Jika harus percaya ya hikmahnya jika kita berhasil memperoleh uang, lumayan bukan untuk beli mie rebus plus telor tempe mendoan dan secangkir coklat panas. 
Eidelweis coklat muda
Gunung Slamet 30 Juli 2011
Tetapi paksakan diri, hanya Allah Swt lah Sang Maha Gaib. Memang selama ini Lawu di kenal dengan alam mistisnya bagi yang percaya dan bagi para peziarah. Tak perlu bukan di ceritakan mendetail tentang mistisnya gunung Lawu secara lengkap? Hanya sekilas sekedar tahu dan menjadi bahan pengetahuan normal saja, tak lebih

No comments:

Post a Comment