Wednesday, 1 February 2012

Trip to Batavia (Part1): Ragunan Zoo


Kebun binatang ragunan Jakarta..

pintu gerbang Taman Margasatwa Ragunan
 
Siapa yang tak kenal salah satu objek wisata yang terbilang paling diminati di ibu kota ini.baik tua-muda, kakek-nenek, anak-anak, ibu-ibu, hingga remaja memadati taman satwa ini.
Dan saat liburan bulan Desember ,,lalu akau sempatkan untuk mengunjungi tempat ini bersama seseorang yang special buat aku,hihi..

awalnya gini..Katanya sih si dia  belum pernah naik busway dan pengen ngrasain naik Bus Transjakarta,,daripada ke jakarta cuman buat naik busway doang mah rugi,mending sekalian jalan-jalan,,dan akhirnya aku menyusun paket liburanku sendiri bersama “si dia”.

Akhirnya diputuskan ada dua Destinasi yang akan dikunjungu dalam paket liburan “Trip to Batavia” with Rizki n Azka,hehe

Yang pertama adalah tempat penangkaran primate terbesar di Indonesia (Bahkan dikatakan yang terbesar di DUNIA ) apalagi kau bukan Pusat Primata Schmutzer. Tapi postingan ini bukan becerita tentang Schmutzer..dan yang kedua adalah kawasan Kota Tua Jakarta.

Karena pusat primata ini ada di kawasan Taman Margasatwa Ragunan makanya postingan Trip to Batavai (part1) akan becerita tentang Ragunan.

Perjalanan dimulai dari BOGOR dengan Kereta yang namanya keren banget Commuter line (baru tau klo KRL ekonomi AC ganti nama,,habis gak diundang pas syukuran ganti namanya sih,hehe),,dari stasiun bogor sekitaran pukul 08.30 menuju stasiun Manggarai yang ditempuh kurang lebih 1jam alias 60menit alias 3600detik,jadi tiba di manggarai sekitaran pukul 09.30..

Dari stasiun manggarai berjalan kaki kurang lebih 300meter menuju shelter busway ditemani mentari pagi dan mentari hatiku #mencobagomal sekitar 5menit,tak lama menunggu kami langsung nai bus Trasjakarta dari shelter manggarai kearah Shelter Halimun untuk Transit dan melanjutkan perjalanan kearah Shelter ragunan.

Taaa daaa….

Pukul 10.30 aku dan Azka pun tiba di gerbang masuk Taman Margasatwa Ragunan.

Sweet memory
Taman Margasatwa Ragunan didirikan pada tahun 1864 di Cikini dan kemudian dipindahkan ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada tahun 1966. Taman Margasatwa Ragunan dihuni oleh lebih dari 260 jenis satwa, termasuk satwa yang langka dan terancam punah dari Indonesia maupun dari sebagian dunia. Jumlah keseluruhannya adalah 3122 ekor satwa, termasuk burung-burung. Peragaan ini dapat dinikmati oleh para pengunjung. Pertunjukan-pertunjukan ini juga dapat membantu pegawai Taman Margasatwa Ragunan untuk melindungi dan memperbanyak margasatwa Indonesia.

Langsung aja gak peke ba-bi-bu langsung kita beli tiket, Harga tanda masuk (HTM) Kebun Binatang Ragunan, yang berda di bilangan Jakarta Selatan ini adalah Rp 4.000 per orang dewasa dan Rp 3.000 per anak-anak sekali masuk. Harga tersebut diklaim pengelolanya sebagai tiket kebon binatang termurah sedunia. (kira-kira fasilitasnya juga murah gak ya,hehe..mari kita lihat)

Welcome to Ragunan

Dari pintu masuk si Azka gak sabar pengen langsung ke Schmutzer,,tapi aku bilang “udah sampai Ragunan saying kalau gak jalan-jalan dulu”,,dan akhirnya dia bilang “oke jalan-jalan dulu tapi jalannya yang kearah Schmutzer yaa,hehe”
Satwa pertama yang dijumpai adalah ini…..

Pelican bird

Burung cantik ini adalah salah satu burung akuatik koleksi TMR (Taman Margasatwa Raguanan).ayo dilihat sambil kenalan sama si cantik ini,..

Burung ini biasanya putih atau sebagian besar putih. Sayap dan ekor sebagian berwarna hitam. Pada bagaian dada putih,punggung hitam, tungging hitam, tunggir putih. Selama musim mengeram warna kulit yang sulah, paruh, kantung, tenggorok, dan kaki menjadi lebih jelas. Ciri lainnya iris cokelat pucat, kulit muka tidak berbulu dan paruh berwarna merah jambu, kaki cokelat. Mempunyai kelenjar minyak. Perbedaan morfologi antara jantan dan betina tidak jelas, sehingga agak sukar membedakan pelikan jantan dengan pelikan betina.

Paruhnya lucu, berwarna merah jambu gitu, besar dan lurus, dilengkapi juga dengan kait pada ujungnya yang berwarna kuning dan kantong besar. Paruh bagian bawah berfungsi untuk menyimpan makanan.

dicuekin gueeh..>,<

setelah bermain-main sama burung,,kita lanjut lagi cari jalan kearah Schmutzer,,eh ditengah perjalanan ketemu ini….

papah-mamah (kisah sepasang gajah tua)

Bahasa kerennya sih Elephas maximus sumatranus alias kalau diartikan perkata elephas (Gajah), maximus (Besar), sumatranus (Sumatra) jadi Gajah Besar dari Sumatera (hehe,,agak ngaco deh kayaknya).

Yang bener artinya cukup Gajah Sumatera aja (gak pake “aja” deng,hehe). Mamalia darat terbesar koleksi Kebun Binatang Ragunan ini sub-jenisnya ditemukan juga di India, Sri Langka, Thailand, dan Malaysia. Lama kehamilan gajah betina adalah 20-22 bulan, dan berat bayi gajah ketika lahir berkisar antara 50-120 Kg. (kata Mbah GOOGLE,hehe)

Pada hari libur dan hari besar, pengunjung TMR bisa naik ini lho, antara pukul 10.00-15.00, dengan membayar Rp. 5.000/orang (3 tahun ke atas). Lokasinya berada di dekat pintu barat Kebun Binatang Ragunan. Tapi karena keterbatasan waktu kita gak coba buat naik si gajah ini,hehe..

Aku bisa pegang Gajah ^_^

Lanjut lagi habis liat yang besar besar,,kita llangsung menuju Schmutzer,habis sebenarnya tujuan utama kita ya Pusat Primata ini,,tapi para pembaca harap bersabar karena untuk Schmutzer akan diceritakan disini

Oke karena gak sempet muter-muter ke satwa lain maka akan saya cerikan aja apa yang ada di ragunan buat referensi para Treveller sekalian. Dan info ini di himpun dari sumber yang insyaAllah akurat,hehe..

Oke Check it out……

Jika teman-teman treveller belum sempat pergi ke Pulau Komodo, di Kebun Binatang Ragunan juga terdapat beberapa ekor Komodo (Varanus komodoensis) dengan ukuran yang cukup besar. Komodo di Kebun Binatang Ragunan ini bisa diam dalam waktu yang lama, sebelum ia bergerak untuk berpindah tempat. Komodo hanya ditemukan di habitat aslinya di Pulau Komodo, Pulau Padar, Pulau Rinca dan di Flores Barat. 

The Real Dragon

Makanan Komodo adalah babi hutan, kambing, kerbau, kuda, dan rusa. Komodo betina bisa bertelur sebanyak 20 nutir, yang dieraminya selama 8-10 Bulan. Komodo bisa hidup hampir sama dengan panjang usia manusia, yaitu 50 – 60 tahun. (sumber: Aroengbinag)

Dari sumber yang sama nih

rusa dan jerapah

Sekelompok Rusa Totol (Axis axis erxleben di Kebun Binatang Ragunan. Hewan ini berasal dari India sampai Sri Lanka, yang pada mulanya didatangkan ke Istana Bogor oleh Thomas Stanford Raffles, sekitar tahun 1814. 

Di latar belakang adalah kandang Jerapah (Giraffa Camelopardalis Reticulatus), koleksi Kebun Binatang Ragunan, yang berasal dari daerah Afrika. Binatang yang bisa hidup sampai berusia 25 tahun ini lama kehamilan betinanya adalah sekitar 15 Bulan.

nah ada satu lagi yang menarik di TMR

Predator bird

Elang Bondol (Haliastur indus) di Kebun Binatang Ragunan, dengan bulu berwarna coklat kemerahan, sedangkan bulu kepala dan lehernya berwarna putih.
Selain di Indonesia, elang koleksi Kebun Binatang Ragunan ini juga ditemukan di Sri Langka, Asia Tropis, Cina Selatan sampai ke bagian Utara Australia. Makanannya adalah hewan mamalia kecil, juga ikan, katak, ketam, ular, dan kadal.

Meskipun paruh elang tidak bergigi sebagaimana hewan pemangsa lainnya, namun karena bentuknya yang melengkung, tajam dan kuat, maka elang bisa dengan mudah mengoyak tubuh mangsanya untuk ditelan atau diberikan kepada anaknya.

nah itu tadi sedikit cerita dari Taman Margasatwa Ragunan semoga bermanfaat dan selamat Jalan-jalan...

Salam Treveller

No comments:

Post a Comment