Ceritanyaa
dilanjuuut lagiii kaakaaakkhhqq…*__*
Setelah
berpanas panas ria di bawah rimbunnya pepohonan Ragunan (lho di bawah pohon kok
panas #koplak),,akhirnya kami menemukan jalan menuju surga,,eh salah maksudnya
jalan kebenaran yaitu jalan yang kita cari menuju PUSAT PRIMATA “SCHMUTZER”
mejeng dulu |
Naah
udah mulai girang nih si dia,,karena kesampean juga sampai sini,,padahal dalam
hati aku juga girang siih karena baru pertama kali juga kesini tapi ya jaim Laahh..hehehe
Langsung
shot gun aku keluarin (aka Canon EOS
1000d),bermoncong lensa 18-200mm siap untuk mengeksplor setiap sudut dari Pusat
Primata Schmutzer ini..yang konon katanya menurut kisah mahabarata ini tempat
penangkaran primata terbesar di Indonesia bahkan di Dunia..
Secara teritori yang dilihat dari GPS Schmutzer terletak di dalam kompleks kebun binatang Ragunan, Pusat Primata Schmutzer yang diresmikan pada tanggal 20 Agustus 2002 ini memiliki koleksi sekitar 25 spesies dari 5 famili dari ordo primata.
Dari hasil guling ..eh salah.. maksudnya gugling,,Pusat
Primata Schmutzer dulunya dikelola oleh The
Gibbon Foundation, pimpinan Dr. Willie Smits, namun kini pengelolanya
adalah Pemda DKI.
mother of primate: Ny Schmutzer |
Awal langkah kaki menuju gerbang Schmutzer, pengunjung diwajibkan mebayar HTM 6000 rupiah untuk dewasa, ini di luar ongkos masuk kebun
binatang Ragunan lho yang ongkosnya 4.000 rupiah (tiket plus asuransi). Keamanannya
pun kalau dilihat lihat cukup ketat, karena saat itu aku dan Azka benar benar
di cek barang bawaannya,, pengunjung tidak diperbolehkan membawa makanan dan
minuman apapun, bahkan permen pun tidak boleh. Semua barang bawaan pengunjung
yang berupa makanan harus dititipkan. tapi untungnya kamera boleh dibawa masuuk…Assiiikk…
Ini untuk menghindari ulah iseng pengunjung yang suka
memberi makan hewan-hewan. Padahal makanan manusia itu tidak cocok untuk
makanan hewan. Di kebun binatang Ragunan, monyet saja sudah pintar merokok
karena ulah manusia yang memberinya rokok. Sungguh Ter-La-Lu.
Sebelum masuk
kita sempetin buat foto-foto dulu di depan gerbang masuknya yang boleh dibilang
Amazing megah bangeetzz kaakkaakkhhqq…,kita
akan disambut gerbang besar bertulis Pusat Primata Schmutzer. Lalu kami berdua
mulai menaiki anak tangga dan ketemu kembaraan kitaa (mbah king-kong) dan potoo
lagii
engkong dan kedua cucunya |
Terus habis
itu bingung mau memulai dari mana karena jalan bercabang lurus menuju gorilla walk
dan ada pula jalan ke kiri. Akhirnya kami memutuskan untuk memulai penjelajahan dengan menyusuri Gorilla
Walk. Sumpaaah ni tempat keren abiez,,berasa masuk Jurasic Park gituu..
Gorila Walk kereen kakaaak |
Kenapa namanya
Gorilla Walk hayo..??
Karena disni
kita akan menyusuri suatu jembatan khusus yang berada di atas enklosur (kandang
yang dibuat mirip dengan habitat asli binatang) Gorila, sehingga kita bisa
melihat aktivitas Gorila dari atas. Namun sayang, selama di atas ini, kami gak
lihat satupun Gorila. Mungkin mereka sedang beristirahat dan bersembunyi. Berdasarkan
informasi dan papan-papan di sini aku ketahui bahwa Gorila-gorila ini mempunyai
nama loh, antara lain Komu dan Kumbo.
nih foto si Kumbo |
Di beberapa
sudut juga terdapat kursi-kursi yang bisa digunakan untuk beristirahat sambil
melihat pemandangan. Bila melihat ke bawah, beberapa ubin dari kuningan tampak
berukiran wajah-wajah Gorila.
Lanjuut jalaan
lagii kakaaakkqq..
Kali ini
kita bertemu temennya Avatar Aang..bukaan
Appa lho tapi ketemu Momo…hah momo??..iya momo itu ternyata ada disini dan umum
dikenal dengan nama Lemuur,,atau kalau pada sering nonton Penguins of Madagascar pasti kenal si Raja dengan ekor belang hitam
putih,,nah itu dia Lemuur.
Lemur adalah
salah satu jenis primata dengan bentuk mirip musang,,tapi dapat memanjat tegak
layaknya primata lain seperti monyet,dengah ekor tebal berwarna belang hitam putih.
inget raja yang di Penguins of madagascar |
Kebetulan dsitu
lagi rame buanget yang mengelilingi kandang lemur,ternyata lagi banyak fotografer
yang lagi asik mengambil gambar si lemur,,tapi fotografernya yang aku lihat
masih pake kamera standar,,dengan sombongnya aku keluarin lensa 18-200mm,,udah
merasa menang nih,,,eh tiba-tiba dari belakang ada yang bilang “misi mas bisa
geser dikit?” dan apa yang dia bawa…. Lensa Putih yang segede Termos
emak,,langsung jiper aku dan memutuskan untuk bergeser ke kandang yang lain
Kemudian
kami pun lanjut berjalan mengelilingi kawasan Schmutzer ini. Ada beberapa
kandang Ungko, Owa Jawa, Wau-wau, Kera Hitam Sulawesi, Digo, Boti, Kelawat, dan
Siamang. Kandang-kandang ini ada yang berupa kerangkeng besi, ada juga yang
berupa kerangkeng besi dengan kaca.
si Onyeng Unyu |
Si
dia girang banget ketemu Onyeng yang Unyu-unyu langsung deh kita foto-fotoin
tih Onyeng,hehe
Terang saja dia takut, suasananya begitu gelap, di beberapa sudut terdapat rumbai-rumbai yang dibuat mirip seperti akar pohon, tetapi di dalamnya sejuk karena terdapat AC. kami melihat beberapa Orangutan sedang bermalas-malasan di rerumputan dan diatas balok kayu buatan
sumpah orangutannya males banget |
Didinding goa,,ada lukisan ilustrasi bagamana perburuan besar-besaran terhadap satwa endemic yang langka ini,selain lukian ilustrasi ada pula indicator digital yang menunjukkan jumlah popolasi spesies Orangutan yang terus berkurang….Miris Gaan..:(
Keluar dari Terowongan Orangutan, kami berdua melewati Jembatan Kanopi di mana kita bisa berjalan di atas jembatan yang dipasang di atas pohon, namun sayang saat ini fasilitas ini telah ditutup.mungkin karena dianggap berbahaya karena di beberapa bagian terlihat kayu-kayunya mulai lapuk.
Sebelum kami mengakhiri perjalanan, kami berdua menyempatkan diri melihat Lutung Jawa dan Lutung Perak. Ada sebuah papan dengan siluet Gorila yang sedang merentangkan tangan. Rupanya ini digunakan untuk membandingkan ukuran tubuh manusia dengan ukuran tubuh Gorila. Dan hasilnya WOOOWW..jauuh mameen perbandingannya..
gimana klo ketiban gorilla?? |
oia hamper lupa bagi yang haus dan lupa gak beli air mineral (atau sengaja gak beli karena harganya lebih mahal,hehe),,dapat memanfaatkan fasilitas air munum gratis yang disediakan oleh pengelola pusat primata ini,,dan alhamdulillah masih berfungsi kakaakk..:)..aku sampai munum 3-4 kali,hehe..
masih fungsi lhoo. |
Dan pukul 13.00 kami pun telah selesai mengitari kawasan Pusat Primata Schmutzer ditutup dengan masuk kedalam suatu ruangan museum. Di sini dipamerkan berbagai miniatur primata yang bisa menjadi wahana edukasi anak, sertaerbagai papan dengan penjelasan juga banyak terdapat di sini.
Itulah
sepenggal cerita di Pusat Primata terbesar di dunia Schmutzer,,semoga bisa jadi
refrensi para treveller yang mau jalan-jalan murah tapi puas dan tidak
murahan..
Monggo
di Cobaa…
Salam
Treveller..
heey kenafa tidak memberittahu aku pe,,hehe.. sekarang tiketnya naek. Dewasa 7500, anak2 6000. Awalnya manajemen Schmutzer itu dari Inggris, tp karena pemda dki khwatir aset negara dipegang luar, jadi diambil alih oleh dki. Gitu pe,,, sama siapa pe kesana mbok dikenalin ke saya,hihihi :)
ReplyDeletewaah... blognya menarik sekali
ReplyDeletesaya juga seneng banget tuh jalan-jalan, backpacker, fotografi, terus di abadikan dalam karya tulis
terus semangat yaa...
semoga bisa menjelajah ke belahan bumi yang belum dipijak
semoga bisa menjadi saksi keindaham alam yang terhampar
dan diabadikan dalam fotografi dan karya tulis yang menginspirasi...
^^